Kamis, 12 Maret 2015

makalah korelasi kontingensi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Telah sama-sama kita ketahui bahwasanya dalam setiap kita melakukan penelitian, maka kita telah mendapatkan data yang belum tersusun atau tertata dengan baik boleh dikatakan masih berbentuk data yang belum sempurna, maka dari itu dibutuhkan proses lanjut salah satunya mengubah data kedalam bentuk yang diinginkan dengan menggunakan tekhnik analisis korelasional.
Agar  dapat memberikan informasi yang tepat, ringkas dan jelas. Karena merupakan hal yang sangat nerugikan apabila kita sebagai peneliti tidak mengetahui apa arti dan bagaimana cara mengolah data yang telah kita dapatkan agar menjadi data yang bisa memberikan informasi yang jelas. Dalam makalah ini akan membahas secara singkat mengenai korelasional baik itu Tekhnik Analisis Korelasional Bivarat maupun Teknik Analisis Korelasional Multivariat.
1.2 Rumusan Masalah
1). Apa pengertian teknik korelasi koefisien kontingensi?
2). Bagaimana dengan lambangnya dan rumusnya?
3). Bagaimana cara memerikan interprestasi terhadap angka indeksnya?
1.3 Tujuan
Dengan disusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan akan lebih memahami dan mendalami statistika teknik korelasi koefisien kontingensi agar kelak dapat diterapkan kedalam dunia pendidikan.





BAB II
KORELASI KONTINGENSI

2.1 Pengertian teknik korelasi koefisien kontingensi
Teknik Korelasi koefisien Kontigensi (Contingency Coefficient Corellation) adalah salah satu teknik Analisis Korelasional Bivariat, yang dua buah variabel dikorelasikan adalah berbentuk katagori atau merupakan gejala ordinal. Misalnya: tingkat pendidikan: tinggi, menengah, rendah: pemahaman terhadap ajaran agama islam: baik, cukup. kurang dan sebagainya.

2.2 Lambang dan rumusnya
Kuat lemah, tinggi rendah, atau besar kecilnya korelasi antar dua variabel dapat diketahui dari besar kecilnya angka Indeks korelasi yang di sebut Coefficient Contingency,Tekhnik analisis ini dilambangkan dengan huruf C atau KK (Singkatan dari koefisien kontingensi).
Rumus untuk mencari Koefisien Korelasi Kontingensi adalah :

X2 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus



        



2.3 Contoh cara menghitung angka indeks korelasi kontingensi
Contoh soal:
Ada anggapan bahwa pelayanan bank swasta terhadap para nasabahnya lebih memuaskan dari pada bank pemerintah. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan wawancara terhadap nasabah bank swasta dan bank pemerintah masing-masing sebanyak 40 orang. Hasil wawancara yang tercatat adalah :

Swasta
Pemerintah
Tidak puas
16
10
Netral
9
5
Puas
15
25

Pengujian Hipotesis:
1. H0 ≡ C = 0 lawan H1   C ≠ 0
2. Taraf Nyata α = 5% = 0,05
3. Uji Statistik = Uji- X2
4. Wilayah Kritik (Daerah Penolakan H0) : X2>X20,05 (2) atau X2> 5,991
5. Perhitungan:
Pengujian Hipotesis :

Swasta
Pemerintah
Jumlah
oi
ei
oi
ei
Tidak Puas
16
13
10
13
26
Netral
9
7
5
7
14
Puas
15
20
25
20
40
Jumlah
40
40
80


Rumus :
Contoh soal


Besar
Sedang
Kecil
Jumlah
Besar



















6. Kesimpulan:
            Karena nilai (X2 = 5,02) < (X20,05(2)= 5,991) maka H0 diterima artinya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat tidak nyata (tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan bank swasta tidak berbeda nyata dengan bank pemerintah).



DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

  1. kak bisa minta kontak WA atau alamat email kakak ?
    mau tanya mengenai kontingensi koefisien ini

    BalasHapus